RSS

WIDE GAME PEMBANGUNAN KE-7

"Save Our Earth" itulah tema lomba yang akan kami ikuti kali ini. Lomba di SMKN 1 CIMAHI ini, dilaksanakan 10-10-10 tingkat penggalang dan penegak. Kali ini ScoutOne mengirimkan 6 regu yang terdiri dari 3 regu putra dan 3 regu putri.
Putra : Tiger Shark, Bison Fire, Victory Red Bull
Putri : Kaktus, BlackBerry, Mawar

Kali ini kami mengeluarkan regu-regu terbaru kami yang tentunya memiliki filosopi yang lebih baik dari sebelumnya.
1.Kaktus : regu kebanggaan ScoutOne4 yang menjadi regu pertama keberhasilan kami dalam lomba di YWKA
2.BlackBerry ; regu putri di sadar wisata yang menunjukkan berani beda!
3.Mawar : mawar yang kami maksud adalah mawar merah yang memiliki filosopi merah sebagai warna penggalang

Daftar anggota putri WGP 7 :
1. Kaktus :
Baby Cattleya G. P.
Eka Rizki Wulandari
Githa Putri Rizkiani
Putu Shanti Mahadewi
Rina Rizky Lestari
Risma Agustia Yudiani
Risma Cahyani W.
Rizkiani Tri Hamdani

2. BlackBerry
Risti Putri Wulandari
Nadia Putri Nurpadilah
Deacta Ayu Digpasari
Dedya Fitrinissa Prayunanti
Dwi Rizkia Hani Tiasari
Fatma Mulyardi
Fauzia Rahmawati
Fitri Setiawati

3. Mawar
Berlinda Nefertiti Goldy S.
Annisa Pujiastuti
Thian Nugraha Agustiani
Nur Widya Pangestika
Rurry Elsa Lorenza Nasution
Ajeng Rizky Oktaviani
Fairuz Rifani
Fenny Tri Mardiani

Kali ini beberapa regu menggunakan sistem 'tambal' dikarenakan beberapa hal seperti 3 orang ScoutOne, Della, Delonix, Nanang yang terpilih sebagai peserta di Jambore ASEAN di Singapura nanti.


"Jangan salahkan takdir bila kita menang karena usaha maksimal yang kita lakukan"
-SCOUTMASTER MOTIVATION-

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Persyaratan Jambore ASEAN

Jawa Barat akan mengirimkan 18 orang untuk mengikuti jambore asean di Singapura yang dibiayai oleh Kwarda Jabar. Ada 10 persyaratan untuk mengikuti seleksi jambore asean :
1. Pramuka Penggalang minimal tingkat terap putra/putri
2. Memiliki TKK minimal 10 purwa, 5 madya, 3 utama
3. Berusia antara 11-15 tahun
4. Berbadan sehat, dinyatakan dengan surat keterangan dokter
5. Mendapat ijin tertulis dari orang tua/wali dan kepala sekolah
6. Mendapat rekomendasi dari Ka. Kwarcab
7. Dapat berbahasa inggris dengan baik
8. Memiliki KTA
9. Minimal rangking 3 besar di kelas
10. Diutamakan dari keluarga kurang mampu

ScoutOne akan mengirim 8 orang yang merupakan pasukan SAFARI CAMP2. Terdiri dari 5 orang putra yaitu Elvandry, Tony, Delonix, Naufal, Nanang, dan putri akan mengirimkan 3 orang yaitu Della, Annisa.p, dan Berlinda. Doakan kami selalu agar bisa lolos ke tahap selanjutnya, amiin.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Pramuka bantu kelancaran arus mudik

Oleh: Rahmayulis Saleh
JAKARTA: Untuk membantu kelancaran arus mudik Lebaran 1431 H ini, Gerakan Pramuka seluruh Indonesia, bekerjasama dengan RRI, Yayasan Dompet Dhuafa, Yayasan Damandiri, dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, melakukan kegiatan Aksi Pramuka Peduli.

Kegiatan bertajuk Karya Bakti Lebaran 1431 H tersebut, merupakan tradisi tahunan Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka beserta jajarannya, yang mengerahkan anggota Penegak dan Pandega di terminal/stasiun, dan pelabuhan untuk membantu kelancaran arus mudik Lebaran.

Pencanangan Aksi Pramuka Peduli 2010 ini dilaksanakan sore tadi oleh Menteri PP&PA Linda Amelia Sari Gumelar di Stasiun KA Gambir, Jakarta.

Menteri PP&PA Linda menuturkan Aksi Peduli Pramuka ini di Jakarta saja melibatkan sekitar 120 anggota pramuka.

Sementara itu, untuk nasional ada sekitar 13 posko bersama yang akan mereka layani, dan tersebar di seluruh arus mudik Pantai Utara, serta Lampung. Setiap posko ada sebanyak 13 anggota pramuka yang siaga.

"Menjelang Lebaran, sudut-sudut terminal, Bandara, stasiun, dan pelabuhan selalu disesaki pemudik. Suasana begitu sesak. Kami ingatkan kepada para pemudik untuk selalu waspada dari segala bentuk kejahatan, baik itu kecopetan, hipnotis, dan pelecehan," kata Linda seusai pencanangan gerakan peduli tersebut.

Dia menganjurkan kepada pemudik agar tidak segan-segan untuk bertanya kepada anggota pramuka yang tengah bertugas di tempat-tempat tersebut.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

CANTIK

Suatu hari seorang anak bertanya pada ibunya
"Ibu, mengapa engkau terlihat sangat cantik ? beritahulah aku sesuatu"
Lalu sang ibu menjawab

Untuk wajah nan cantik,
basuhlah wajahmu di setiap pergantian waktu

Untuk pipi nan lesung,
tebarkan senyum di muka bumi ini

Untuk tubuh nan langsing,
sisihkanlah makananmu untuknya

Untuk jari-jemari nan lentik,
hitunglah pujianmu dengan-Nya

Untuk rambut nan lembut,
tutuplah kepalamu dengan selembar kain

Untuk kaki nan indah,
hitunglah langkahmu menuju rumah-Nya

Untuk mata bersinar,
lihatlah selalu hal yang baik

Untuk bibir yang indah,
ucapkanlah selalu kebaikan-Nya

"Nak kecantikan fisik akan pudar seiring berjalannya waktu, namun kecantikan hati tak akan pernah pudar meski oleh kematian..."

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Scout Law

1. Devoted to God Almighty
2. Love of nature and human affection.
3. Patriot polite and knights.
4. Submissive and likes to deliberation.
5. Willing to help and resilient.
6. Diligent, skilled, and happy.
7. Efficient, precise, and unpretentious
8. Discipline, courage, and loyal.
9. Responsible and trustworthy.
10. Scripture in mind, words, and deeds

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Sebuah Impian Berubah menjadi Kenyataan!

Sejak awal kami, regu Matahari dan Bison dari SMPN 1 Cimahi berniat untuk hadir dalam acara ini dengan tujuan untuk mengisi liburan kami dan meramaikan semangat revitalisasi gerakan Pramuka Indonesia. Tak pernah terbayangkan dalam benak kami untuk meraih sebuah kemenagan. Dari awal kami semua, sepakat untuk tidak mengejar sebuah kemenangan dengan hal ‘negatif’, kami sepakat kami adalah pasukan yang siap dengan semua yang kami miliki dan KAMI SIAP BERTEMPUR! Kami adalah pasukan yang apa adanya yang bertekad untuk membuat orang lain bertanya “ada apanya?!” lho?

Dari hari ke hari, kami lalui dengan penuh perjuangan dengan tujuan pasukan siap kalah dalam sebuah kemenangan! Kami kobarkan semangat yang ada di jiwa kami, kami korbankan seluruh tenaga yang kami miliki. Berbagai penyesalan datang dari hati kecil kami kami, tapi beribu kebanggaan datang dari lubuk hati kami yang paling dalam. Kami sangat bangga bisa hadir dalam event luar bisa seperti ini. Kami sangat salut melihat regu-regu dari berbagai pangkalan yang menunjukan semangatnya untuk sama-sama berjuang menjadi generasi pelurus bangsa seperti yang di katakan salah seorang peserta Safari Camp ini.

Sempat muncul kata-kata yang menunjukan rasa pesimis anggota regu Matahari. Kami agak sedikit tak yakin dengan hasil perjuangan kami. Tapi kami tetap gembira dan sudah siap dengan hal yang akan terjadi. Kami berprinsip, apapun yang terjadi ini yang terbaik! Hingga tiba di suatu saat dimana hal yang telah kami perjuangkan selama 5 hari 4 malam itu diumumkan. Berita itu dimulai dari sebuah kemenangan regu Bison dari pangkalan kami juga, SMPN 1 tercinta yang mendapatkan juara 1 dengan kategori regu terbaik. Lalu disusul dengan pengumuman regu putri. Hati kecil kami berkata, ini yang terbaik, ini yang terbaik! Sampai-sampai salah seorang anggota regu kami berkata kepada saya “Del, kalau kita kalah gak apa-apa ya?” ujar Annisa “Tujuan kita bukan menang, tapi berhasil mengalahkan kemenangan yang tiada artinya tanpa sebuah perjuangan, kita pasukan siap tempur ok!” jawab saya selaku pemimpin regu Matahari. Tibalah saatnya! “...dan juara kedua dengan kategori regu baik dimenangkan oleh.... regu MATAHARI!” kata-kata itu sungguh mengejutkan dan sempat membuat kami tak percaya. Tapi kami sangat bersyukur.

Keberhasilan selanjutnya berlanjut dengan diraihnya Juara Umum oleh regu Bison yang juga masih satu pangkalan dengan regu kami. Kami sangat bangga dengan apa yang telah kami dapatkan. Semuanya imbang dengan apa yang telah kita korbankan! SEMANGAT!!!


Dibuat Oleh Della Rizki Anggilia

Regu Matahari / TS-01

SMP Negeri 1 Cimahi

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Dari Tenda ke Tenda

Dari tenda ke tenda, itu hal yang paling kami nantikan sejak kami di undang untuk hadir di acara “SAFARI CAMP”. Sudah hampir 4 tahun yang lalu para pejuang terdahulu kami, dari SMPN 1 Cimahi mengikuti camp sejenis dengan camp ini di Jamnas dan LT. Tak sesulit yang kami bayangkan! Ternyata hanya dalam waktu 10 menit, selembar kain kuning yang kami bawa bisa kami sulap menjadi sebuah rumah kecil berbentuk ‘kubah’ yang siap menampung kami.
Tenda itu berdiri dengan gagahnya saat kami usai menjelajahi hutan-hutan kecil di daerah safari camp. “huh! Akhirnya sampai juga!” G-O-O-D-J-O-B 3X teriakan itu selalu mengiringi langkah kami hingga tiba di depan sebidang lapak tanah yang siap kami jajahi. Tak bertele-tele, langsung saja kami gelarkan selembar kain kuning yang siap menampung ‘matahari’ yang selalu bersinar. Beragam kegiatan kami lakukan dan persiapkan di dalam rumah ‘kubah’ kami itu. Rumah kecil yang siap menampung sekitar 6 orang itu, selalu menjadi sahabat petualangan kami dari basecamp ke flycamp. “Kebayang yah kalau kita nggak bawa tenda, kumaha nasib kita nya?” ujar Annisa, salah seorang anggota regu kami. Tak seperti regu Bison yang ‘lupa’ membawa tendanya, mereka mendirikan sebuah bivak kecil yang untungnya bisa menyelamatkan mereka dari ganasnya hujan dan embun di Ciwidey. “Aduh, untung weh urang mawa fly sheet nya?” ujar Naufal, salah seorang anggota regu Bison.

Dari hari ke hari, rumah ‘kubah’ yang berdiri selama kurang lebih 20 jam dari pukul 10 siang sampai pukul 6 pagi itu bisa semakin baik dan semakin cepat kami dirikan. Waktu rekor kami adalah sekitar 7 menit untuk mendirikan tenda. Pasang, bongkar, pasang, bongkar, itu sudah menjadi hal biasa bagi kami di acara camp ini. “....sesuai dengan yang Baden Powell katakan, pramuka itu bukan sebuah pengetahuan tapi hal yang menyenangkan...” ujar Annisa saat ditanya kesan dalam acara ini. Kami merasa sangat beruntung bisa hadir dalam event luar biasa seperti “SAFARI CAMP II”, kebersamaan, kekompakan, perjuangan, dan pengorbanan sangat kami rasakan. We said thank you very much to GOD, team Safari Camp, and all of you. LANJUTKAN!!!


Dibuat oleh Della Rizki Anggilia
Regu Matahari / TS-01
SMPN 1 CIMAHI / 02-030

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Bagaimana cara mendirikan negara Islam di zaman Rasulullah?

Bagaimana cara mendirikan negara Islam di zaman Rasulullah?
Keberhasilan Rasulullah SAW mendirikan Madinah Al Munawarah dilukiskan oleh Allah SWT dalam Al Qur'an :
Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwa mereka (mereka mendapatkan) derajat yang paling mulia di sisi Allah dan menrekalah orang-orang yang berbahagia.Allah meberi kabar gembira bahwa mereka mendapat rahmat dari pada Nya, mendapat keridhoan dan syurga yang di dalamnya penuh dengan kenikmatan yang kekal abadi, sesungguhnya Allah memiliki pahaal yang besar (QS 9:20-22).


Dan orang-orang yang beriman serta berhijrah dan berjihad di jalan Allah, juga orang-orang yang memeberi perlindungan dan bantuannya, mereka itu adalah orang-orang yang benar-benar beriman. Bagi mereka mapunan dan rizki yang mulia (QS 8:74).

Dari ketiga ayat tersebut dia atas jelaslah bahwa dengan Iman, hijrah dan jihad mereka mendapat kemenangan dan kebahagiaan baik di dunia maupun di akhirat.
Demikian juga dalam perjuangan Rasulullah dan ummatnya, keberhasilan berMadinah itu ternyata melalui tiga phase.
1. Pembinaan keimanan
Selama Rasulullah berada di Mekah, beliau menempa keimanan para sahabat dan ummatnya sehingga benar-benar membaja. Sejak menerima wahyu beliau tidak henti-hentinya membina orang-orang yang telah menerima cahaya Islam mulai secara rahasia di Daarul Arqom bin Arqon sampai kepada terang-terangan yang cukup menimbuilkan reaksi kepada pemboikotan.
Dengan bimbingan wahyu yang terus mengalir dan ditempa pula oleh situasi lawan yang cukup garang ternyata keimanan mereka benar-benar teguh dan tangguh laksana batu karang di tengah samudra.

2.Hijrah
Sikap hijrah telah mulai dikenalkan dengan adanya perintah : Dan perbuatan-perbuatan dosa itu hendaklah tinggalkan Dengan bekal iman mereka dengan mudah meninggalkan kebiasaan-kebiasaan buruk yang tidak pantar dimiliki seorang Mukmin. Sampai adanya ayat: "Dan sabarlah atas apa yang mereka (kafis Quraisyi) katakan. Dan tinggalkanlah mereka dengan cara hijrah yang baik (QS 73:10)
Rasulullah menjelaskan: "Orang yang hijrah adalah orang yang meninggalkaan apa yang dilarang Allah."
Segala bentuk kebatilan mereka tinggalkan, mereka pindah menuju kepada kehidupan yang haq. Mereka pertahankan yang haq, mereka siap berjuang membela haq dengan harta dan jiwa mereka.Mereka sudah tidak mengakui lagi pemerintahan Mekkah yang batil. Tetapi dengan pimpinan Muhammad SAW mereka bangun Madinah Al Munawarah do kota Yastrib. Kesanalah mereka berhijrah, sebab Madinah adalah tempat yang haq dengan pemerintahan yang haq dan rakyatnya yang sudah siap, bulat, membaja mempertahankan ajarqan yang haq dan mengembangkannya ke seantero dunia.

3. Jihad fi sabilillah
Dengan dasar Iman dan Hijrah di Madinah mereka membentuk barisan jihad fi sabilillah. Harta dan jiwa mereka dihimpun menjadi kekuatan dahsyat yang menggentarkan musuh-musuh Islam. Perjuangan fisik dan non fisik digelar dengan penataan yang rapih. Satu demi satu ajaran Islam dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Mereka tunduk, rukun, khusyu menata kehidupan dengan satu-satunya aturan hidup yang diciptakan oleh Yang Maha Pencipta. Tidak ada aturan lain yang mampu menandinginya. Disela-sela kehidupan yang aman, tertib dan makmur, jika terompet jihad dikumandangkan, mereka siap meninggalkan kehidupan menuju medan laga, mengadu otot menyambung nyawa, dengan semboyan hidup mulia atau mati syahid. Dengan izin Allah akhirnya penghalang-penghalang da'wah berguguran. Sampai akhirnya Mekkah, sebagai tanah kelahiran Rasul, sebagai pusat ibadah ummat, dapat ditaklukan dengan gemilang.
Berhala Lata, Uza dan Manat sebagai lambang kebesaran pemerintahan Mekkah dihancurluluhkan, sehingga tidak ada lagi yang mengabdikan dirinya kepada lambang peraturan hidup yang mereka ciptakan sendiri itu.
Melihat kenyataan seperti itu, penduduk Mekkah tidak bisa berkutik, terpaksa atau sadar akhirnya mereka menerima Islam dan bersatulah Mekkah dan Madinah menjadi Negara Islam yang besar dan berwibawa sehingga diakui dan disegani. Da'wah semakin mantap, akhlaq mereka semakin mulia, negara menjadi subur makmur loh jinawi dengan penuh ampunan Ilahi.
Sempurnalah perjuangan Rasul dan sampailah satnya beliau undur diri, kembali kepangkuan Ilahi Rabbi.
Demikianlah Iman yang benar menimbulkan Hijrah dan hijrah yang benar pasti mudah melaksanakan jihad fisabilillah. Sebaliknya bicara jihad tanpa Hijrah merupakan akrobat yang berbahaya apalagi tanpa dasar Iman, adalah fatamorgana semata.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Pramuka Membentuk Karakter yang Mandiri

SOREANG, (PRLM).- Kepramukaan bisa dijadikan wadah untuk membentuk karakter serta budi pekerti yang kuat. Dengan demikian, mereka yang ikut kegiatan kepramukaan akan siap menghadapi tantangan yang berada di masyarakat.

Hal tersebut diakui Direktur PT Pikiran Rakyat, Januar P. Ruswita, saat memberikan sambutan di acara Safari Camp 2 Pikiran Rakyat se-Jawa Barat 2010, di Bumi Perkemahan Ranca Upas, Kabupaten Bandung, Sabtu (26/6). Menurut dia, kegiatan kepramukaan seperti outbond akan membuat peserta menjadi lebih mandiri, serta disiplin agar bisa menghadapi kehidupan masyarakat.

“Mudah-mudahan dengan adanya kegiatan ini bisa memotivasi peserta guna memiliki rasa tanggung jawab, dan percaya diri. Saya tahu di pramuka diajarkan itu semua. Seperti halnya, mengorganisasikan regu, membaca morse, membuat simpul tali dan baris berbaris. Dengan itu semua, dapat membentuk tanggung jawab, kemandirian, serta budi pekerti,” ujarnya.

Sementara itu Wakil Ketua Kwartir Cabang (Kwarcab) Kota Bandung, Mahyudin mengatakan, di pramuka khususnya pramuka penggalang yang usianya antara 11 sampai 17 tahun, masih senang untuk mencari tantangan, suasana baru, dan berimajinasi. “Lewat Safari Camp 2 Pikiran Rakyat ini, peserta akan diuji pengetahuan umum, lalu tentang lomba pengetahuan sejarah pramuka,” ujarnya menambahkan.

Menurut dia, Safari Camp 2 Pikiran Rakyat merupakan lanjutan dari acara yang sama 15 tahun yang lalu. “Banyak hal yang membuat kegiatan kepramukaan seperti Safari Camp terhenti. Salah satunya adalah faktor internal di tubuh kepramukaan sendiri seperti para pembina yang alih generasi. Pembina yang sebelumnya cukup kuat harus digantikan karena faktor usia,” tuturnya.

Selain itu, faktor eksternal seperti kebijakan-kebijakan sekolah terhadap pendanaan kegiatan kepramukaan. “Sekarang sekolah sudah paham untuk mengelola anggaran sehingga kepramukaan di setiap pangkalan bisa berjalan. Dan saya berharap para perusahaan bisa menjadi sponsor untuk melihat pramuka sebagai kegiatan positif untuk membina para peserta seperti kegiatan Safari Camp 2 Pikiran Rakyat,” kata Mahyudin.

Menurut ketua Panitia Pelaksana Safari Camp 2 Pikiran Rakyat, Daud Sismawan, kegiatan ini, diikuti lima Kwarcab se- Jabar, yakni Kwarcab Kota Bandung tiga pangkalan, Kwarcab Kota Cimahi satu pangkalan, Kwarcab Kabupaten Bandung 3 pangkalan, Kwarcab Kota Depok 2 pangkalan, dan Kwartir cabang Kota Bekasi 1 pangkalan. Secara keseluruhan yang hadir pada acara tersebut sebanyak 200 orang.

“Ke depan, kegiatan Safari Camp seperti ini akan dilakukan secara rutin, setiap dua atau tiga tahun sekali. Dan, tiap daerah bisa mengirimkan regu-regu terbaiknya. Penyelenggara juga akan makin menyusun kegiatan yang variatif dan edukatif untuk merangsang peserta agar terampil dan berkomitmen pada kegiatan yang diselenggarakan,” kata Daud.

Hal senada juga dikatakan oleh Manager Marketing Communication Pikiran Rakyat, Windhu Djajadiredja, ke depannya Safari Camp seperti ini akan dijadikan sebagai kalender Pikiran Rakyat agar perkembangan pramuka lebih terpacu dan sebagai media cetak kami akan terus mengeksplorasi kegiatan seperti ini.

“Mudah-mudahan ajang ini bisa menjadi tempat latihan untuk ajang pramuka tingkat dunia karena metode yang kita gunakan untuk perlombaan ini sudah memenuhi standar nasional yakni Safari Camp dengan konsep Triangle Games. Suatu konsep perlombaan dengan materi teknologi kepramukaan, pengetahuan lalu lintas, pengetahuan bertahan dan pengetahuan informasi teknologi (ITT), “ kata Windhu. (CA-05/A-147)***

sumber: pikiran-rakyat.com

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Betapa Hal Kecil Bisa Merubah Hidup Anda ( 2 )

Besar atau kecil, tidak terletak pada fenomena fisiknya. Sebab, bukan itu realitanya. Realitanya, adalah apa yang ada di kepala Anda. Itu sebabnya, Anda dianjurkan untuk tidak berhenti membaca sebuah buku, jika telah selesai membacanya sekali. Setiap orang bijak, akan mengatakan, "bacalah lagi, bacalah lagi, dan bacalah lagi". Jika Anda berhenti membacanya setelah satu kali, maka Anda telah mengecilkan makna sebuah buku, hanya karena frekuensi bacanya. Padahal, jika sekali baca belum berpengaruh pada diri Anda, tidak berarti membacanya sekali lagi akan begitu juga.

Jika Anda mendapatkan kado ulang tahun dari "yayang" Anda, dan Anda hanya mendapatkan sebuah figura, padahal Anda berharap mendapatkan berlian dan permata, apa reaksi Anda? Kecewa dan kemudian mengecilkannya? Jangan! Berpikirlah bahwa "yayang" Anda telah berupaya sekerasnya, dengan sepenuh cinta, dengan setulus hati, dengan rasa sayang setengah mati. Hanya itulah yang akan membuat Anda, tidak kehilangan makna.

Saya menelusuri ke staf Saya, berkaitan dengan "sejarah" dari peserta workshop Saya tadi. Dan ternyata, dia sudah menunda untuk mengikuti workshop Saya sampai tiga kali. Begini ceritanya.

Di suatu siang, ia memasuki sebuah kantin di bilangan Kuningan, untuk lunch. Hari itu, kebetulan ia sendirian. Di pintu kantin, ia melihat sebuah meja agak di pojokan, kosong tanpa penghuni. Ia menuju ke sana. Duduk dengan manis, dan mulai membaca menu mencari penganan yang dia mungkin suka. Dari sudut matanya, ia memperhatikan bahwa mejanya belum dibersihkan. Di sudut yang lain, matanya tertumbuk pada selembar kertas lusuh yang sudah setengah basah. Pikirnya, itu adalah kertas yang ditinggalkan oleh pejajan sebelumnya. Hmm, kertas yang sedang diremehkan dan dianggap tak berguna.

Selesai makan, ia penasaran. Disambarnya kertas itu, dan dibawanya pulang ke kantor. Entah bagaimana, kertas itu tetap dipertahankan dan tidak dibuangnya ke tong sampah. Mungkin, karena ia mulai tertarik dengan isinya, informasi tentang workshop Saya.

Saya tidak tahu apakah brosur workshop Saya itu sering dibacanya atau tidak, akan tetapi menurut staf Saya, ia menunda ikut sampai tiga kali, sebelum akhirnya memutuskan untuk hadir dan mengikuti. Mungkin, fenomena fisik yang sama juga masih menghinggapinya, hingga ia belum juga terpengaruh olehnya. Atau, waktunya yang belum memungkinkan, tapi ia sendiri yang mengatakan bahwa waktunya longgar karena ia cukup "boss" di kantornya.

Dan seperti yang sudah Saya ungkapkan di atas, ia mengatakan sangat puas setelah mengikuti workshop Saya. Berubahkah hidupnya? Ya! Berulang kali ia menelepon Saya, hanya untuk berbincang dan mengingatkan kembali, bahwa kini ia sudah lebih percaya diri.

Hidupnya berubah. Dan itu terjadi, "hanya karena" selembar brosur, yang telah lusuh dan kumuh tertumpah kuah mi ayam, yang semula diremehkannya dan ditemukan "tanpa sengaja"! Waspadalah, dan berhentilah membesar-kecilkan makna, hanya karena fenomena fisiknya. Tidak baik untuk Anda.

HAL KECIL BISA BERBAHAYA UNTUK ANDA

Anda mungkin sudah pernah mendengar cerita ini.

Seorang jenderal, berkuda di depan memimpin pasukannya memasuki sebuah kota. Ia dan pasukannya, baru saja menaklukkan kota itu. Maka, parade kemenangan itu mulai dirayakan saat memasuki kota taklukan dengan gagahnya. Dagu Sang Jenderal terangkat saat memasuki gerbang kota. Kudanya pun melangkah dengan gagah. Begitu pula pasukannya.

Di sepanjang jalan utama, di kiri dan kanan jalan setiap orang duduk bersimpuh. Merendahkan diri sebagai bangsa yang telah takluk. Mengangkat kapala pun mereka tidak berani. Dipancung nanti. Begitulah, Sang Jenderal dan pasukannya, derap demi derap menyusuri jalan utama kota.

Di suatu belokan, Sang Jenderal melihat seorang tua terbungkuk-bungkuk, tertatih melangkah perlahan menyeberangi jalan. Sang Jenderal tersinggung melihatnya. Ia yang merasa sebagai penakluk, harus terhalang jalan oleh seorang tua renta yang kumuh dan baunya tercium kemana-mana. Ditegurnya Pak Tua itu dengan keras, "Hei tua renta! Tahukah engkau siapa aku? Akulah penguasa kota ini sekarang!"

Pak tua itu mengangkat kepalanya perlahan, memandang Sang Jenderal sebentar, dan kemudian tanpa acuh meneruskan langkahnya menyeberang jalan. Perlahan dan menggemaskan. Sang Jenderal pun naik pitam. Jika saja tidak tua renta, ia sudah menghunus dan menebaskan pedangnya. Ia sekali menghardik, "Hai kau tua renta, engkau pikir dirimu siapa! Minggirlah sebelum kupancung kepala busukmu itu!"

Sekali lagi, Pak Tua berhenti dan mengangkat kepalanya, dan sekarang ia mengangkat tangannya, menegakkan jari telunjukknya, memberi isyarat tanda memanggil. Bukan kepalang kemarahan Sang Jenderal. Sesak dadanya dan mendidih kepalanya. Tanpa sadar, ia menggiring kudanya mendekati Pak Tua renta. Dipelototinya Pak Tua itu tanpa bisa berkata apa-apa. Pak Tua, dengan nekatnya terus menggerakkan telunjukknya. Kurang dekat, mungkin itu maksudnya. Ia ingin mengatakan sesuatu.

Di atas kuda, Sang Jenderal sudah tertelan oleh kemarahannya atas "keremehan" Pak Tua. Tapi saking tak tahu harus bagaimana, ia malah menjulurkan kepalanya untuk bisa mendengar bisikan Pak Tua. Setelah begitu dekat telinga Sang Jenderal ke mulut Pak Tua, Pak Tua itu membisikinya dengan desahan lirih yang hampir tak terdengar.

"Saya Izroil...."

Jenderal itu melorot dari kudanya dan langsung mati.

Berhentilah mengecilkan sesuatu, hanya karena fenomena fisiknya. Anda akan kehilangan makna padahal itu mungkin saja merubah hidup Anda

Rose Mariadewi

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

bintang-bintangku...

Tanda Penghargaan Pramuka

BINTANG TAHUNAN,

Bintang yang diberikan kepada seorang Pramuka (Siaga, Penggalang, Penegak dan Pandega) sebagai tanda penghargaan atas kesetiaan kepada organisasi dan keaktifannya sebagai anggota Gerakan Pramuka selama satu tahun.

Bintang Tahunan untuk Anggota Dewasa, yaitu bintang yang diberikan kepada anggota dewasa Gerakan Pramuka, sebagai tanda penghargaan atas kesetiaannya kepada organisasi dan keaktifannya melakukan kegiatan orang dewasa dalam gerakan kepramukaan selama satu tahun.

BINTANG PANCAWARSA,

tanda kehormatan yang diberikan hanya kepada anggota dewasa Gerakan Pramuka, sebagai tanda penghargaan atas kesetiaannya kepada organisasi dan keaktifannya melakukan kegiatan orang dewasa Gerakan Pramuka selama lima tahun atau kelipatan dari lima tahun.

BINTANG WIRATAMA

Tanda kehormatan yang diberikan kepada Pramuka (Siaga, Penggalang, Penegak dan Pandega)

serta orang dewasa di dalam atau di luar Gerakan Pramuka, yang telah :

memperlihatkan keberanian, kesungguhan kerja, dan keuletannya, sehingga berhasil dalam usaha menyelamatkan sesuatu atau seseorang meskipun usaha itu membahayakan dirinya sendiri atau memperlihatkan keberanian, kesunguhan kerja, keuletan, kesabaran, dan ketekunannya untuk mempertahankan kebaikan dan kesabaran, sehingga berhasil dan bermanfaat bagi gerakan Pramuka.

BINTANG TELADAN

tanda kehormatan yang diberikan hanya kepada seorang Pramuka (Siaga, Penggalang, Penegak dan Pandega), yang telah memperlihatkan sikap laku yang utama, yang tampak dari usaha, tanggungjawab, keuletan, kesabaran, ketabahan, kesopanan, keramahtamahan serta

budi bahasa yang luhur, sehingga dirinya dapat menjadi

teladan bagi anggota Gerakan Pramuka, keluarga,

dan anggota masyarakat lainnya.

BINTANG-BINTANG JASA,

yaitu tanda kehormatan yang diberikan kepada orang dewasa di dalam dan di luar Gerakan Pramuka, yang dianggap telah berjasa bagi gerakan kepramukaan.

meliputi :

Bintang Darma Bakti

tanda kehormatan yang diberikan kepada seorang yang telah menyumbangkan tenaga, pikiran, milik, dana dan fasilitas yang cukup besar, dan sangat membantu kelancaran kegiatan pembinaan dan pengembangan gerakan kepramukaan.

Bintang Melati

tanda kehormatan yang diberikan kepada seorang yang dianggap telah memberikan jasa yang lebih besar kepada gerakan kepramukaan.

Bintang Tunas Kencana

tanda kehormatan tertinggi dalam Gerakan Pramuka, yang diberikan

kepada seorang yang dianggap telah memberikan jasanya yang

besar sekali bagi gerakan kepramukaan.


file:///E:/tanda%20penghargaan%20%C2%AB%20Pramuka%20SMK%20Negeri%201%20Purwosari.htm

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

syarat pramuka garuda

Syarat Pramuka Garuda

Syarat-syarat Pramuka Garuda untuk Pramuka Siaga

Seorang Pramuka Siaga ditetapkan sebagai Pramuka Garuda jika telah memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :

A. Menjadi contoh yang baik dalam Perinukan Siaga, di rumah, di sekolah atau di lingkungan pergaulannya, sesuai dengan isi Dwisatya dan Dwidarma.

B. Telah menyelesaikan SKU tingkat Siaga Tata.

C. Telah memiliki Tanda Kecakapan Khusus untuk Pramuka Siaga, sedikit-dikitnya enam macam dari tiga bidang Tanda Kecakapan Khusus.

D. Dapat menunjukkan hasta karya buatannya sendiri sedikit-dikitnya sembilan macam dengan menggunakan sedikit-dikitnya tiga macam bahan.

E. Pernah mengikuti Pesta Siaga, sedikitnya dua kali.

F. Dapat membuktikan dirinya sebagai penabung yang rajin dan teratur.

G. Dapat mempertunjukkan kecakapannya di depan umum dalam salah satu bidang seni budaya.


Syarat-syarat Pramuka Garuda untuk Pramuka Penggalang

Seorang Pramuka Penggalang ditetapkan sebagai Pramuka Garuda jika telah memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :

A. Menjadi contoh yang baik dalam Pasukan Penggalang, di rumah, di sekolah atau di lingkungan pergaulannya, sesuai dengan isi Trisatya dan Dasadarma.

B. Telah menyelesaikan SKU tingkat Penggalang Terap.

C. Telah memiliki Tanda Kecakapan Khusus untuk Pramuka Penggalang, sedikit-dikitnya sepuluh macam dari tiga bidang Tanda Kecakapan Khusus, sedikitnya satu macam TKK tingkat Utama dan dua macam TKK tingkat Madya, yaitu :

1) Lima buah TKK wajib yang dipilih di antara :

a) TKK Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan.

b) TKK Pengatur Rumah

c) TKK Juru Masak.

d) TKK Berkemah.

e) TKK Penabung.

f) TKK Penjahit.

g) TKK Juru Kebun

h) TKK Pengaman Kampung

i) TKK Pengamat

j) TKK Bidang Olah Raga, misalnya gerak jalan, berenang, dan lain-lain.

2) Lima buah TKK pilihan, yang dapat dipilih di antara TKK yang telah ditetapkan dengan Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.


D. Dapat menunjukkan hasta karya buatannya sendiri sedikit-dikitnya sepuluh macam dengan menggunakan sedikit-dikitnya lima macam bahan.

E. Pernah mengikuti Jambore, Perkemahan, Bakti dan Lomba Tingkat.

F. Dapat membuktikan dirinya sebagai penabung yang rajin dan teratur.

G. Dapat mempertunjukkan kecakapannya di depan umum dalam salah satu bidang seni budaya.

H. Dapat menjalankan salah satu cabang olah raga, misalnya atletik, renang, senam, bela diri, gerak jalan atau cabang olah raga lainnya.

I. Telah mengikuti kegiatan pengabdian masyarakat.

Syarat-syarat Pramuka Garuda untuk Pramuka Penegak

Seorang Pramuka Penegak ditetapkan sebagai Pramuka Garuda jika telah memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :

A. Menjadi contoh yang baik dalam gugusdepan, di rumah, di sekolah, di tempat kerja atau di dalam masyarakat, sesuai dengan isi Trisatya dan Dasadarma.

B. Memahami Undang-undang Dasar 1945.

C. Telah menyelesaikan SKU tingkat Penegak Laksana.

D. Telah memiliki Tanda Kecakapan Khusus untuk Pramuka Penegak, sedikit-dikitnya sepuluh macam dari tiga bidang Tanda Kecakapan Khusus, sedikitnya satu macam TKK tingkat Utama dan tiga macam TKK tingkat Madya, yaitu :


1) Lima buah TKK wajib yang dipilih di antara :

a) TKK Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan.

b) TKK Pengatur Rumah

c) TKK Juru Masak.

d) TKK Berkemah.

e) TKK Penabung.

f) TKK Penjahit.

g) TKK Juru Kebun

h) TKK Pengaman Kampung

i) TKK Pengamat

j) TKK Bidang Olah Raga, misalnya gerak jalan, berenang, dan lain-lain.

2) Lima buah TKK pilihan, yang dapat dipilih di antara TKK yang telah ditetapkan dengan Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.

E. Sedikit-dikitnya sudah tiga kali mengikuti pertemuan-pertemuan Pramuka untuk golongan Penegak, di tingkat ranting, cabang, daerah, nasional atau internasional.


F. Tergabung dalam Satuan Karya, dan dapat menyelenggarakan suatu proyek produktif yang bersifat perorangan atau bersifat bersama, sesuai dengan Satuan Karya yang diikutinya.

G. Dapat membuktikan dirinya sebagai penabung Tabanas yang rajin dan teratur.

H. Dapat mempertunjukkan kecakapannya di depan umum dalam salah satu bidang seni budaya, atau membantu menyelenggarakan pertunjukan kesenian.

I. Dapat menjalankan dan memimpin salah satu cabang olah raga, yang dipilih dari cabang olahraga atletik, renang, senam, bela diri, gerak jalan atau cabang olah raga lainnya.

J. Pernah ikut serta dalam kegiatan memikirkan, merencanakan, melaksanakan dan menilai kegiatan pembangunan masyarakat di lingkungannya.

Syarat-syarat Pramuka Garuda untuk Pramuka Pandega

Seorang Pramuka Pandega ditetapkan sebagai Pramuka Garuda jika telah memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :

A. Menjadi contoh yang baik di rumah, di sekolah/perguruannya, di tempat kerja atau di dalam masyarakat, sesuai dengan isi Trisatya dan Dasadarma.

B. Memahami Undang-undang Dasar 1945 dan GBHN.

C. Telah menyelesaikan SKU tingkat Pandega.

D. Sedikit-dikitnya telah tiga kali mengikuti acara yang dipilihnya di antaranya :


1) Pertemuan Pramuka untuk golongan Penegak dan Pandega di tingkat ranting, cabang, daerah, nasional atau internasional.

2) Perkemahan Wirakarya atau Perkemahan Antar Satuan Karya (Peran Saka) Dirgantara, Bahari, Bayangkara, Tarunabumi, Wanabakti, Kencana, dan saka lainnya di ranting, cabang, atau daerah.

3) Integrasi masyarakat atau peninjauan proyek-proyek kegiatan, atau kunjungan timbal balik diantara Pramuka Pandega antar gugusdepan, ranting, cabang, daerah atau nasional baik secara perorangan maupun secara bersama dalam ikatan satuan, dan membuat laporannya.

e. Sedikit-dikitnya sudah tiga kali ikut membuat perencanaan, persiapan, pelaksanaan, pengawasan, penilaian dan penyelesaian salah satu atau gabungan dari kegiatan-kegiatan di bawah ini :

1) Pesta Siaga.

2) Perkemahan Penggalang.

3) Raimuna, Perkemahan Wirakarya, Muspanitera, atau Pertemuan Pramuka Penegak dan Pandega lainnya.


E. Sedikit-dikitnya telah tiga kali ikut membantu salah satu kegiatan masyarakat, peringatan, peralatan, proyek pembangunan dan lain-lain.


Medali Garuda

Bentuk penghargaan bagi Pramuka Garuda berbentuk medali, memiliki pita dengan warna pinggiran putih dan warna garis tebal di tengah merah, di ujung pita terdapat medali yang terbuat dari metal berbentuk segi lima bergambarkan Burung Garuda yang memiliki tunas kelapa di dadanya, dan memegang pita bertuliskan: SETIA, SIAP,SEDIA yang mengambarkan sikap yang dimiliki setiap Pramuka Garuda.


pramuka-garuda.html

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Jangan Latah!

Yakni, jangan mudah mengenakan dan meniru-meniru ciri kepribadian umat lain. Karena, itu akan menjadi petaka yang tak mudah reda bagimu. Orang-orang yang lupa dengan dirinya sendiri, suaranya, gerakan tubuhnya, ucapannya, kemampuannya, dan kondisinya sendiri, kebanyakan akan meniru-niru budaya bangsa lain. Dan itulah yang disebut dengan latah, mengada-ngada, berpura-bupa, dan membunuh paksa bentuk dan wujud dirinya sendiri.


Sejak zaman Nabi Adam hingga makhluk terakhir ciptaan Allah, tak pernah ada dua orang yang sama persis rupanya. Maka, mengapa masih ada orang-orang yang memaksa diri untuk menyamakan perilaku dan kepribadiannya dengan bangsa lain ?
Anda merupakan sesuatu yang lain daripada yang lain. Tak ada seorang pun yang menyerupai Anda dalam catatan sejarah kehidupan ini. Belum pernah ada seorang pun yang diciptakan sama dengan
Anda, dan tidak akan pernah ada orang yang serupa dengan Anda di kemudian hari.
Anda sama sekali berbeda dari Zaid dan ‘Amr. Karenanya, jangan memaksa diri untuk berbuat latah dan meniru-niru kepribadian orang lain !


Tetaplah berpijak dan berjalan pada kondisi dan karakter Anda sendiri.
{Sungguh, tiap-tiap suku telah mengetahui tempat minumnya (masing-masing) }

(QS. Al-Baqarah: 60)


{Dan, bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka, berlomba-lombalah kamu (dalam berbuat) kebaikan. }
(QS. Al-Baqarah: 148)

Hiduplah sebagaimana Anda diciptakan; jangan mengubah suara, mengganti intonasi, dan jangan pula merubah cara berjalan Anda ! tununlah diri Anda dengan wahyu Ilahi, tetapi juga jangan melupakan kondisi Anda dan membunuh kemerdekaan Anda sendiri.
Anda memiliki corak dan warna tersendiri. Dan kami menginginkan agar Anda tetap seperti itu; dengan corak dan warna Anda sendiri. Sebab Anda memang diciptakan demikian adanya. Kam mengenal Anda seperti itu, maka jangan pernah latah dengan meniru-niru orang lain.
Umat manusia dengan perbagai macam tabiat dan wataknya seperti alam tumbuhan: ada yang manis dan asam, dan ada yang panjang serta yang pendek. Dan seperti itulah seharusnya umat manusia. Jika Anda seperti pisang, Anda tek perlu mengubah diri menjadi jambu, sebab harga dan keindahan Anda akan tampak jika Anda menjadi pisang.


Begitulah, sesungguhnya perbedaan warna kulit, bahasa dan kemampuan kita masing-masing merupakan tanda-tanda kebesaran Sang Maha Pencipta. Karena itu, jangan sekali-kali mengingkari tanda-tanda kebesaran-Nya.

Fatma Mulyardi.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Betapa Hal Kecil Bisa Merubah Hidup Anda (1)

Anda mungkin sudah sangat sering mendengar nasehat ini, "api kecil adalah kawan, api besar adalah lawan". Maksudnya, saat api masih kecil ia adalah energi yang bersahabat dan menghangatkan. Akan tetapi, saat ia menjadi besar dan tidak terkendali, ia akan menjadi malapetaka yang menyengsarakan. Anda, biasa mencontohkannya dengan kebakaran.

Api yang kecil sering kita remehkan. Mungkin saja karena ia masih "no harm", cuma hangat dan sama sekali tidak panas. Api kecil kita remehkan hanya karena ia bersahaja dan bersahabat. Terus begitu sampai semuanya sudah terlambat. Itulah yang bisa terjadi sesungguhnya, yaitu sikap yang meremehkan. Maka, tidak jarang kita mendengar musibah kebakaran, yang terjadi "hanya karena" sepuntung rokok, setengah sisa lilin, atau sepercik sulut dari colokan AC yang "konslet".

Disadari atau tidak, Anda juga sangat mungkin sering memandang sesuatu dengan sebelah mata. Plastik kresek di tengah jalan. Botol air mineral yang menyumbat selokan. Sedikit air menggenang di batok kelapa yang telentang. Seulas oli yang merembes di sela-sela sil mesin kendaraan, dan sebagainya.

Bisa jadi, kita juga sering meremehkan apa yang ada pada orang lain. Orang yang cacat, orang yang tidak mampu, orang yang berpenampilan buruk, orang yang tak terdidik, orang yang ber-iq rendah, orang yang tidak bisa menyebutkan huruf "r" dengan benar, orang yang tidak ngganteng, dan sebagainya.

Bahkan disadari atau tidak, kita mungkin sudah terbiasa juga dalam meremehkan, apa-apa yang ada pada diri dan di dalam jiwa kita. Bahwa Anda perlu mencoba menulis, sebanyak Anda berbicara atau mendengar, Anda belum tentu melakukannya. Bahwa kita perlu secara teratur berolahraga, kita mungkin lebih memilih bergelung dipagi buta. Bahwa Anda perlu juga berekreasi dan tidak terlalu gila dalam bekerja. Bahwa Anda tidak perlu terlalu banyak bagadang. Bahwa Anda musti selalu berpikiran positif. Bahwa Anda perlu untuk sering bersilaturahim. Bahwa Anda perlu ikhlas dan menerima keadaan tanpa terlalu banyak bertanya, dan sebagainya.

Semua itu mungkin saja kita remehkan, sampai semuanya mulai terbuka. Terbuka menyeruak dan menunjukkan sikap protesnya. Maka, mulailah tubuh Anda merasa kurang fit. Hati Anda lebih mudah terguncang dan tergoyahkan. Fisik Anda mulai melemah. Pikiran Anda mulai kacau. Iri dan dengki mulai menghinggapi. Bermacam-macam implikasinya. Bagaimana dengan tekanan darah? Bagaimana dengan kondisi jantung yang mungkin bisa menjadi lemah?

Kesadaran itu seperti hampir selalu terlambat datangnya. Sebabnya, hanya karena kita telah terlanjur meremehkan dan menunda. Jika Anda tidak termasuk dalam contoh di atas, ya syukurlah. Anda, bisa jadi sehat jiwa dan raga. Congratulation!

HAL KECIL BISA MERUBAH HIDUP ANDA

Dua pertanyaan yang paling sering harus Saya jawab berkaitan dengan workshop sehari Saya adalah:

Apakah satu hari bisa merubah hidup Saya?
Apakah perubahan itu akan permanen sifatnya?

Saya biasa menjawabnya dengan gambaran yang sederhana. Saya jelaskan sambil bertanya, "apakah satu detik bisa merubah hidup seseorang?" Kemudian Saya jawab sendiri, "ya!" Bagaimana hal itu bisa terjadi? Di sinilah kita sering lupa, karena sebenarnya jawaban pertanyaan itu selalu berseliweran di depan mata Anda!

Bukan bermaksud mendoakan terjadinya musibah dan bencana, ini hanya gambaran dan cerita.

Seseorang yang terbiasa berkendaraan di jalan tol, mungkin saja meremehkan aktivitas berkendaranya. Jika tidak berhati-hati, "kemelengannya" akan membawa celaka. Dan "meleng" itu, adalah jelas sebuah tanda meremehkannya. Atau jikapun yang bersangkutan sudah cukup berupaya untuk selalu fokus dan berkonsentrasi dengan kemudinya, mungkin saja tiba-tiba mobilnya pecah ban. Sangat mungkin bukan? Berapa detikkah itu terjadi? Berubahkan hidupnya? Berubahkah hidup keluarganya? Berubahkah hidup anak dan istri atau suaminya?

Sebuah pesawat yang terjun menghunjam ke laut dan terus merasuk sampai ke dasarnya, berapa detik? Kapal yang tenggelam ke dasar laut, berapa menit? Berubahkah kehidupan mereka, kehidupan sanak dan familinya? Ya! Hidup ini tidak akan pernah sama lagi bagi mereka.

Tapi Pak Sopa, bukankah semua itu adalah persoalan besar dan bukan hal kecil seperti yang Bapak maksud? Ya saudaraku, kita tidak bisa tidak, akan melihatnya sebagai sebuah peristiwa besar yang memilukan setiap hati dan mata. Peristiwa kemanusiaan yang penuh tragedi dan bela sungkawa. Memang itulah adanya.

Akan tetapi, bagaimanakah selama ini Anda melihatnya dengan kaca mata self development, dari kacamata pengembangan diri Anda sebagai seorang pembelajar? Anda mungkin lupa, atau bahkan Anda mungkin belum melihatnya. Itulah yang terjadi, dan itulah yang mungkin sudah terlanjur menjadi kebiasaan. Anda mungkin telah melupakan, bahwa itu bukan hanya peristiwa sosial yang nyata, akan tetapi juga pelajaran untuk pengembangan.

Maka, tidak aneh jika kemudian muncul berbagai reaksi terhadap semua itu, yang seolah-olah berkata, "kok bisa ya?" Ya tentu saja bisa! Lha wong selama ini sudah terlihat dengan jelas bahwa arahnya memang ke sana kok. Hanya saja, selama ini banyak orang hanya melihatnya sebagai sebuah fenomena sosial, fenomena melorotnya ekonomi, fenomena mundurnya sikap ke arah yang lebih "semau gue" dan "yang penting gue". Di mana fungsinya sebagai alat pengembangan diri, sebagai alat belajar dan antisipasi?

Hidup Anda bisa berubah hanya dalam sekian detik. Dan itu, Anda yang melakukannya, bukan Saya. Bukan siapa-siapa. Hidup kita bisa berubah dalam sekian detik, dan itu karena kita sendiri. Jika belajar Insya Allah positif, dan jika tidak tentu negatif. Seperti berbagai musibah yang terjadi selama ini.

Pertanyaan kedua, biasanya Saya jawab dengan berkaca pada berbagai kenyataan lain, yang melekat pada diri kita. Apakah uang Anda permanen? Apakah Anda akan selalu sehat sejahtera? Apakah nyawa Anda permanen? Apa yang harus Anda lakukan? Tentu saja memeliharanya selagi bisa!

Dan khusus untuk workshop Saya yang tentang percaya diri itu, Saya kembalikan saja kepada si penanya, bahwa semua ini adalah tentang mempercayai diri sendiri. Maka, seberapa jauh dan kuatkah keinginannya, untuk mempertahankan dan memelihara rasa percaya diri itu? Seberapa percayakah Anda, bahwa Anda memang akan selalu percaya diri? Tahukah Anda cara mempertahankannya?

Pada intinya, Anda tidak punya pilihan lain, kecuali melakukan tugas memelihara, sebagai limpahan tugas dari Tuhan Yang Maha Pemelihara. Sebesar apapun yang diamanatkan kepada Anda, dan tentu saja: sekecil apapun adanya.

TIDAK ADA YANG KECIL UNTUK PENGEMBANGAN DIRI ANDA

Perubahan hidup seseorang adalah sebuah titik balik. Adalah benar bahwa prosesnya berjalan dengan durasi dan eskalasi tertentu. Namun demikian, perubahan itu sendiri adalah sebuah titik. Sebuah titik puncak, yang karena merupakan puncak, seringkali terlewatkan dan dianggap kecil. Dan jika itu yang terjadi, maka bahkan prosesnya pun kita sering lupa. Kok bisa begini ya? Aku nggak habis pikir hasilnya seperti ini?

Adalah tidak aneh bahwa hidup seseorang bisa berubah - ke arah yang baik maupun ke arah yang buruk, hanya dalam waktu yang singkat dan dengan sebuah peristiwa yang "kecil". Betapa banyaknya kisah sufi yang memberi contoh, bahwa hal kecil adalah pelajaran yang sangat besar dan berharga. Maka, janganlah lagi Anda meremehkan apa yang Anda sebut dengan kecil, sebentar, singkat, "se-upil", "teri", minim, pendek, atau sekilas saja. Berhati-hatilah, karena semua itu sangat mungkin bisa merubah hidup Anda.

Jika Anda mabuk kemudian, Anda menusuk seseorang hingga mati, maka hidup Anda jelas berubah.
Jika Anda tidak sengaja menabrak orang lain hingga sekarat, hidup Anda juga akan berubah.
Berapa detik?

Perubahan besar di dalam hidup Anda, juga bisa terjadi "hanya" karena hal-hal yang "kecil".

Seorang peserta workshop Saya, menyatakan sangat puas di sore hari setelah selesai acaranya. Akan tetapi, ada pernyataan dia yang membuat Saya ingin menyelidiki. Pernyataan kepuasan itu, diutarakan dengan menyisipkan kata "padahal". "Saya sangat puas, padahal Saya ikut workshop ini dengan tanpa sengaja." Dua hal bahkan yang menggoda Saya, "padahal" dan "tanpa sengaja".

Waspadalah, there is no such thing as "padahal" dan "kagak sengaja". Semuanya adalah keputusan Anda. Dan tidaklah bijaksana jika Anda mengatakan "padahal" dan "tidak sengaja", hanya berdasarkan fenomena fisik saja. Sebab jika Anda terjerat olehnya, Anda cenderung mengecilkan berbagai hal yang sebenarnya besar dan bisa merubah hidup Anda.

To be continue......

By : Rose Mariadewi(Wakil Pratama)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Resensi Novel Negeri 5 Menara

Sekitar awal Mei 2010, ada sesuatu hal yang membuat saya semakin betah tinggal di sini. Perpustakaan Umum Kota Cimahi, yang baru saya ketahui keberadaannya dari adik-adik Scout One (Pramuka SMP Negeri 1 Cimahi). Letaknya di kawasan Pemkot Cimahi. Koleksi bukunya tidak terlalu banyak untuk ukuran Perpustakaan Umum milik pemerintah, namun cukup membuat mata saya berbinar-binar ketika pertama kali melihat jajaran beratus-ratus buku di rak.

Segera saya bertanya kepada petugas tentang prosedur menjadi anggota perpustakaan. Dalam waktu empat hari, saya kembali lagi sambil membawa formulir, fotocopy identitas, dan dua lembar foto. Tidak sabar segera melahap isi buku-buku berkualitas secara gratis!

Tidak sengaja, saya menemukan sebuah novel berjudul “Negeri 5 Menara”, melihat cover-nya sekilas membuat saya tertarik. Terdapat tanda “National Best Seller”, komentar Andy F. Noya, host acara Kick Andy, dan ilustrasi yang cukup apik di bagian depan. Sampul belakang berisi sedikit sinopsis dan sepuluh komentar dari tokoh-tokoh terkenal tentang novel tersebut. Tanpa pikir panjang, saya pun meminjamnya.

Tokoh utama dalam novel tersebut bernama Alif, remaja yang baru lulus MTs Negeri di Kabupaten Agam, mempunyai cita-cita untuk masuk SMA favorit di Bukittinggi bersama Randai, teman karibnya. Namun apa daya, keinginannya tersebut tidak mendapat restu amak dan ayahnya. Mereka menginginkan Alif untuk melanjutkan pendidikan di sekolah agama, dengan harapan Alif dapat menjadi pemimpin umat yang besar. Pikiran Alif dan kedua orangtuanya berseberangan.

Sebuah surat dari paman Alif memberinya sebuah keberanian untuk mengambil keputusan, dia mau sekolah agama, namun tidak di Bukittinggi atau Padang, melainkan sebuah pondok di Jawa. Sebuah keputusan setengah hati, sebagai wujud pemberontakan.

Pondok Madani. Sebuah pondok pesantren modern yang terletak di pelosok Ponorogo Jawa Timur yang menjadi kawah candradimuka bagi ribuan muridnya. Disitulah lembar petualangan Alif dimulai. Alif menjadi salah satu dari 400 murid baru yang lolos seleksi untuk masuk Pondok Madani (PM).

Bersama Atang dari Bandung, Raja dari Medan, Said dari Surabaya, Baso dari Gowa, Dulmajid dari Madura, dan puluhan murid lainnya, Alif menempati kamar berkapasitas 30 orang, di asrama Al-Barq. Bangun pagi jam 4.30, mengikuti aturan berpakaian sopan dan pada tempatnya, harus memakai papan nama kapan saja di mana saja, tidak dibenarkan memakai bahasa daerah dan bahasa Indonesia (untuk murid baru mendapat toleransi 4 bulan pertama), tiga kali seminggu mengikuti latihan pidato dalam bahasa Arab, Inggris dan Indonesia (pengecualian), setiap kamis sore berlatih Pramuka, boleh tidur jam 9.30 malam, dan berbagai peraturan lain harus ditaati. Pelajaran dari pagi hingga sore hari, berbagai aktivitas pengembangan diri mulai olahraga, seni, jurnalistik, dan Pramuka, belajar malam, membuat jadwal keseharian mereka menjadi begitu padat.

Man jadda wajada, adalah pelajaran hari pertama di PM, sebuah kata mutiara sederhana tapi kuat, yang akan menjadi kompas kehidupan mereka kelak. Alif dan lima orang temannya menorehkan sejarah baru. Mereka berenam adalah anak baru yang pertama mendapat kehormatan menjadi pesakitan di mahkamah pusat, walaupun telah mendapat hukuman jewer berantai di tengah lapangan, gara-gara terlambat beberapa menit ke masjid. Hukumannya adalah menjadi jasus, mencari murid-murid pelanggar aturan dan mencatatnya serta melaporkannnya ke kantor keamanan pusat.

Keakraban mereka semakin erat, mereka memilih sebuah markas pribadi untuk berkumpul, bersantai menunggu maghrib, dan tempat mencari ketenangan. Lokasi yang terpilih yaitu dasar menara masjid. Sahibul Menara, menjadi nama julukan mereka berenam. Di situlah mereka memperdebatkan bentuk awan yang terlihat di langit.

Suasana dan lingkungan pondok dibuat sedemikian rupa, semua yang didengar, dan dilihat adalah bahasa Arab dan Inggris. Mulai pengumuman di masjid, berita radio yang selalu memutar BBC, VOA dan radio Timur Tengah. Dimana-mana para murid banyak yang membawa buku mufradhat untuk menghafalkan kosa kata, ketika sedan antri mandi, antri makan, berjalan, bahkan olahraga. Sehingga bukan sesuatu yang mustahil dalam waktu 4 bulan murid baru dapat berbicara bahasa Arab dan Inggris.
Di bawah menara mereka berdebat tentang bentuk awan di langit, Alif melihat awan menjelma menjadi benua yang didatangi Columbus 500 tahun silam, Amerika. Raja melihatnya sebagai benua Eropa. Atang dan Baso menafsirkannya menjadi kontinen Asia dan Timur Tengah. Sementara Said dan Dulmajid melihatnya sebagai peta Indonesia.

Dengan bimbingan dari almukarram Kiai Rais (pemimpin pondok), Ustad Salman (wali kelas), dan ustad-ustad lainnya, Alif dan teman-temannya menjalani kehidupan di PM dengan berbagai cerita.

Novel ini adalah novel pertama dari trilogi Negeri 5 Menara, mengingatkan saya dengan Tetralogi Laskar Pelangi yang sama-sama menceritakan sekumpulan anak muda yang menjalani masa-masa pencarian jati dirinya serta berani bermimpi tentang masa depan. Berbagai kisah melukiskan kehidupan pondok yang selama ini jarang diketahui oleh publik, apa saja hal yang mereka pelajari, kedisiplinan, tingkah laku murid, serta pola pendidikan pondok.

“Sebuah novel yang terinspirasi kisah nyata”, begitulah sebaris kalimat di sampul depan. Membuat saya berasumsi bahwa kurang lebih seperti itulah kehidupan yang dialami oleh murid-murid di Pondok Pesantren Modern Gontor Ponorogo Jawa Timur (pengarangnya adalah alumni Pondok Modern Gontor). Memberi gambaran tentang kehidupan beberapa sahabat saya yang pernah tinggal di pondok.
Pertama, masa remaja salah satu rekan seperjuangan saya, teman sekelas dan penerima beasiswa PT Ultrajaya, Nicho Budayana Mustofa yang 6 tahun mondok di Purworeja Jawa Tengah. Selain itu teman SMP asal Surabaya, Ahmad Nashruddin yang jadi santri salah satu Pondok Pesantren di Singosari. Dan sahabat SMP saya yang saat ini menuntut ilmu di Pondok terkenal lain di Jawa Timur, Muhammad Hafy di Pondok Pesantren Lirboyo Kediri.

Sedikit bernostalgia, sekitar tahun 2001, saya berkesempatan mengikuti Jambore Cabang (pertemuan Pramuka tingkat Penggalang), disitulah saya mendengar nama Pondok Pesantren Gontor yang mampu mencetak anggota Pramuka yang berkualitas dan mampu menarik perhatian peserta lain ketika mereka mengikuti even-even kepramukaan baik tingkat daerah maupun nasional. Rupanya pola pendidikan dan kehidupan keseharian di pondok tersebut, serta penerapan Prinsip Dasar dan Metode Pendidikan Kepramukaan terintegrasi dengan baik. Sekali Pramuka, tetap Pramuka :)

Kepiawaian penulis yang berprofesi sebagai wartawan ini dalam meramu kata demi kata menjadi paragraf patut mendapatkan apresiasi. Buku yang sangat inspiratif, mengutip salah satu baris pada novel tersebut, “uthlubul ilma walau bisshin”, “tuntutlah ilmu, bahkan walau ke negeri sejauh Cina”… Kalau saya cukup di Tanah Sunda :). Menguatkan keyakinan dan niat kembali yang kadang naik turun, bahwa keberadaan saya di perantauan ini untuk menuntut ilmu, dan harus bersemangat, tidak hanya sekadar menjalani tapi juga memaknai (pinjam kalimatnya Kak Rahmat!).

Keputusan Alif yang awalnya adalah sebuah keputusan setengah hati sebagai wujud pemberontakan terhadap keinginan kedua orangtuanya, perlahan dengan usaha kerasa menjadi sebuah keyakinan bahwa betapa beruntungnya dia menempuh pendidikan di PM, bertemu dengan orang-orang yang ikhlas menjadi pengajar walau tanpa digaji, demi mendapat ridho Allah SWT. Hal tersebut sedikit menyentil hati saya, Mekatronik (jurusan saya) adalah satu-satunya pilihan untuk mengenyam jenjang pendidikan tinggi. Dan takdir saya pun di sini, berhasil lolos dalam kompetisi ketat (seperti Alif dalam seleksi masuk PM). Namun lambat laun menjadi sebuah perjalanan hidup yang harus diterima dengan ikhlas hati, walaupun tidak mudah juga. Betapa beruntungnya mendapat kesempatan ini. Terpilih karena memilih (lagi, mengutip kalimat Kak Rahmat).

“uthlub ilma minal mahdi ila lahdi”, “tuntutlah ilmu dari buian sampai liang lahat”. Satu lagi petuah bijak yang ada dalam novel ini. Apapun kondisi kita, menuntut ilmu, belajar, dari apapun, dimanapun, kapanpun adalah suatu kebaikan.

Tokoh-tokoh yang berkomentar dalam buku ini adalah para tokoh terkenal antara lain BJ Habibie, Riri Riza, KH. Hasan A. Sahal (Pimpinan Pondok Modern Gontor), Kak Seto (Ketua Komnas Perlindungan Anak), Ary Ginanjar (Pengarang ESQ), Erbe Sentanu (Pengarang Quantum Ikhlas), Helvy Tiana Rosa (Sastrawan), Gamawan Fauzi (Gubernur Sumatera Barat).

Penulis yang juga alumni HI Unpad, George Washington University, Royal Holloway, University of London akan meluncurkan buku kedua trilogi ini yang berjudul Ranah 3 Warna beberapa bulan mendatang. Sebagian royalti penjualan buku digunakan untuk mendirikan Komunitas Menara, organisasi sosial berbasis volunteerism yang menyediakan sekolah, perpustakaan, klinik dan dapur umum gratis untuk kalangan tidak mampu.

Simak wawancaranya dengan Andi F. Noya pada tayangan Kick Andy tanggal 14 Mei 2010 pukul 21.30 dan 16 Mei 2010 pukul 15.30 untuk mengetahui lebih jelas tentang Negeri 5 Menara dan penulisnya, A. Fuadi.

“man jadda wajada”, “siapa yang bersungguh-sungguh akan berhasil”


Syair pembuka Negeri 5 Menara, karangan Imam Syafi’i…

Orang berilmu dan beradab tidak akan diam di kampung halaman
Tinggalkan negerimu dan merantaulah ke negeri orang
Merantaulah, kau akan dapatkan pengganti dari kerabat dan kawan
Berlelah-lelahlah, manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang.

Aku melihat air menjadi rusak karena diam tertahan
Jika mengalir menjadi jernih, jika tidak, kan keruh menggenang

Singa jika tak tinggalkan sarang tak akan dapat mangsa
Anak panah jika tidak tinggalkan busur tak akan kena sasaran

Jika matahari di orbitnya tidak bergerak dan terus diam
Tentu manusia bosan padanya dan enggan memandang

Bijih emas bagaikan tanah biasa sebelum digali dari tambang
Kayu gaharu tak ubahya seperti kayu biasa jika di dalam hutan.


-Marlitha Giofenni-

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS