RSS

Cangehgar-1 ala ScoutOne

Saatnya Cangehgar ... Uwo!

-Perbincangan Antara Dua Sahabat-

Kak, Saya teh mau ke rumah Nopal, sama Nopal, tapi gak tau rumahnya Nopall!

*kepala mundur, bibir sedikit maju, sambil menatap aneh*
KRIK, KRIK, KRIK
Bruakakak, hahahaha!

Perlu saya panggilkan satpam?

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Saatnya Kaum Hawa Berekspresi

Chandra Motik Djemat, Ketika Perempuan Bicara Soal Maritim

BUDAYA patriarki membuat sosok perempuan menjadi terbelenggu. Kaum hawa kerap diidentikan dengan pekerjaan rumah tangga dan seakan sulit untuk menjadi figur yang bersaing dalam karir profesi.
Namun, lambat laun penilaian itu seakan sirna. Saat ini, sejumlah tokoh perempuan terus bermunculan dari beragam profesi, dan memberi bukti bahwa mereka dapat bersaing dengan lelaki untuk memberi kontribusi kepada bangsa. Chandra Motik salah satunya.

Perempuan kelahiran Jakarta 18 Februari 55 tahun silam, kini menjadi tokoh perempuan yang patut diacungi jempol. Betapa tidak, saat ini Chandra menjadi pengacara khusus bidang kelautan. Sebuah profesi yang jarang digeluti para sarjana hukum di Tanah Air.

Siapa sangka, Chandra yang merupakan anak ketujuh dari sembilan bersaudara ini awalnya bercita-cita menjadi astronot. Dimata dia, menjadi seorang astronot adalah hal yang sangat membanggakan karena tak semua orang bisa menginjakkan kakinya di bulan. Apalagi nama Chandra artinya adalah bulan.

Namun, Chandra tiba-tiba membanting setir cita-citanya setelah melihat kondisi laut di Indonesia. "Saya mendadak ingin tahu seluruh tentang laut, terlebih Indonesia adalah negara kepulauan," ujar Chandra saat berbagi kisah dengan okezone di kantornya yang terletak di bilangan Menteng, Jakarta Pusat, belum lama ini.

Pada tahun 1981, Chandra bersama beberapa sahabatnya mendirikan Lembaga Hukum Laut. Kala itu, bertepatan setelah kejadian tenggelamnya Kapal Tampomas di perairan Masalembo. "Dulu Pak Harto lebih fokus ke pertanian, makanya kami mendirikan lembaga ini," tandas perempuan berambut panjang ini.

Kecintaannya terhadap terhadap perairan Indonesia telah mengantarkan Chandra menjadi Penasihat Ahli Ksal Bidang Hukum dan Maritim, anggota Dewan Maritim Indonesia, dan Penasihat Perairan Rakyat. "Saya sadar suatu saat Indonesia membutuhkan tenaga ahli di bidang ini, dan ternyata berar," tukasnya.

Selain menjadi seorang lawyer di bidang kelautan, Chandra juga memiliki kesibukan lainnya. Saat ini, Chandra tercatat sebagai Ketua Alumni Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia, dosen di Fakultas Hukum Universitas Indonesia, dan menjadi pembicara dalam berbagai seminar.

Chandra juga aktif mengurus Yayasan Al Yusuf bersama suami tercinta, Yusuf Djemat, dan Yayasan Al Rahman yang diprakarsai keluarga besar Motik. "Yayasan keluarga didirikan untuk fokus dalam bidang syiar Islam," kata Chandra.

Menjadi seorang professional tidak lantas membuat Chandra lupa dengan peran ibu rumah tangga. Bahkan, ketiga anaknya kini telah menjadi orang yang berprestasi. Putri pertama bernama Ahsana Vidya (25) adalah seorang lulusan ilmu politik dari Amerika Serikat, sedangkan putra kembarnya Yudha Irhamsyah Djemat dan Yudi Irhamsyah Djemat (24) kini menjadi seorang dokter umum dan pengacara.

Dalam pengamatan Chandra, nasib perempuan di Indonesia saat ini sudah lebih baik. Perempuan saat ini sudah mampu bersaing dengan kaum lelaki dalam berbagai hal. Hal ini nampak karena Indonesia pernah dipimpin seorang perempuan. Namun, dia berharap, pemerintah dapat terus memperhatikan nasib perempuan di Indonesia agar kelak mampu bersaing di kancah internasional.

"Kita tidak berharap perempuan hanya menempuh pendidikan sampai SMA saja, tetapi dapat terus hingga tingkat lebih baik. Pemerintah harus membantu mewujudkan itu secara merata hingga ke desa," imbau perempuan yang gemar menuangkan tulisan menjadi sebuah buku tersebut.


Nama : Chandra Motik Yusuf

TTL : Jakarta 18 Februari 1954

Pendidikan : Sekolah Dasar HOS. Cokroaminoto 66
Sekolah Menengah Pertama Negeri I
Sekolah Menengah Atas Negeri III
Language Tuition Center, School of English London,
Fakultas Hukum Universitas Indonesia
Berlitz Sprach Schule, Desseldorf–West Germany,
University of Hamburg West Germany
Kennedy–Western University USA, Master of Science Degree
Kennedy – Western University USA, Doctor of Philosophy (Phd),

Alamat Kantor : Jalan Yusuf Adiwinata 33, Jakarta Pusat

(teb)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Andai guru nggak ada, pada siapa kita bertanya?!

Hidup guru ! hidup!
Guru emang udah jadi segala-galanya bagi kita. Mulai dari jd ortu, temen, keluarga, bahkan kadang-kadang kt jg nganggep guru itu musuh kita yg suka bikin kita sibuk & pusing dgn tugas-tugasnya yg numpuk! Tapi tetep, mau segimana galaknya guru kita, guru adalah salah satu orang yg paling kita homatin, paling kita hargain setelah keluarga kita. Apalagi kalo sama guru yang ramah, g pelit nilai, baik hati dan tidak sombong, rajin menabung,.. (lho kok jd gitu?). Kalo kita renungin dalem-dalem sampe kepala tertunduk dan mata terpejam (zzzz….zzzz…!) harus diakui bahwa jasa guru emang tiada bandingannya! Mulai dari kita TK (taman kanak-kanak) sampe kita TK lagi (bukan taman kanak-kanak, tapi taman kakak-kakak alias universitas ). Guru kita tetep setia nemenin kita belajar sampe kita S1-S2-S3-S teler-S krim, guru tetep ada di samping kita. Karena bagaimanapun kita nggak akan bisa ngapa2in kalo nggak ada guru. Guru nggak akan pernah kalah ama yang namanya tekhnologi, karena sesungguhnya manusia tak akan pernah bisa maju tanpa kehadiran sang guru (jadi kalo guru kita lg absen atau alfa atau sakit, kt nggak kn bs maju, yg ada jg malah mundur!).
Tujuan kita sekolah tuh kan pada dasarnya adalah tuk ketemu sang pujaan hati yaitu guru. Tapi, bukan berarti kita ke sekolah tuh Cuma bengong ngeliatin guru. Ya iyalah! Ngapain juga kita masuk kelas, bayar SPP, kalo nyampe sono cuman melompong bengong kaya kepompong yang giginya ompong (emang kepompong punya gigi?!). Belajar sendiri karena gurunya nggak ada? Asiik !!! pelajaran yang paling kita tunggu2 datang.. pelajaran terfavorit dikalangan sekolah! Apa coba? Tau nggak ? nama mata pelajarannya “pelajaran kosong” Aku suka bingung kalo ada anak yg teriak “cihuy..asiiik.. pelajaran kosong!!!” (ih, munafik kamu! Segitu kamu juga suka seneng kalo pelajaran kosong!) ya emang sih, aku jg suka ikutan seneng kok.. ya itulah manusia yg sgt mudah digoda syetan! Padahal sebenernya kalo pelajaran kosong tuh kt rugi bukan untung! Kenapa? Soalnya kita ini kan sekolah bayar, nah uang itu kn sebenernya bwt gaji guru kita karena udah ngajar kt. Tapi, kalo kt nggak ngegunain guru itu, itu halnya sama aja dengan kita buang-buang duit cuy !
Bagaimanapun, sosok guru emang diperlukan banget oleh para pencari ilmu. Dari merekalah, para guru tercinta, kita belajar begitu banyaaaakkkk hal! Dari mulai abjad, angka, tulisan, sampe asal muasal kita di jaman baheula. Kalo kata ustadz Sigit Yulianta, buku emang sangat membantu tuk dapetin ilmu, tapi tetap perlu guru untuk ngecek apakah pemahaman kita dalam memahami buku itu uda bener. Disitulah tugas guru, ngebimbing kita kembali ke jalan yg lurus (weeiiisss!). Nyitir kata-kata dari manusia mulia yang perkataannya jadi rujukan muslim sedunia, Rasulullah Muhammad S.A.W : “Kebaikan dan kebahagiaan dunia & akhirat itu dengan ilmu. Dan keburukan serta kesengsaraan dunia & akhirat itu dengan kebodohan.” Makanya agar kebaikan dan kebahagiaan di akhirat yang abadi kita dapatkan., camkan benar-benar dalam dasar samudera pikiran kita : satu diantara mata air munculnya ilmu adalah dari para guru. Bukankah begitu?! So, biar nggak beloon kaya kerbau ompong yang mulutnya melompong (emang ada y kerbau jenis gitu?!), rajin-rajin dong nyari ilmu. Kadang beda antara orang dengan hewan emang beda tipis banget, apalagi kalo orang tersebut nggak pernah ngegunain apa yang telah dianugerahkan Allah kepadanya (itu tuh yang ada di kepalanya! Ilmu maksunya). Nggak pernah diskusi, nggak pernah belajar(kecuali kalo ada ulangan), nggak pernah mau nanya (kecuali kalo kepepet), nggak pernah mau ibadah (kecuali kalo lg ada masalah). Padahal tanpa ilmu kamu-kamu sekarang nggak akan bisa baca artikel ini! Makanya hayu atuh ah kita kembali ke jalan-Nya yang lurus dengan bantuan ilmu tentunya.
Mencari ilmu itu wajib atas setiap muslim”. (HR. Ahamad dan Ibnu Majah).



-pratama putri-
della

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS