RSS

Scout Law

1. Devoted to God Almighty
2. Love of nature and human affection.
3. Patriot polite and knights.
4. Submissive and likes to deliberation.
5. Willing to help and resilient.
6. Diligent, skilled, and happy.
7. Efficient, precise, and unpretentious
8. Discipline, courage, and loyal.
9. Responsible and trustworthy.
10. Scripture in mind, words, and deeds

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Sebuah Impian Berubah menjadi Kenyataan!

Sejak awal kami, regu Matahari dan Bison dari SMPN 1 Cimahi berniat untuk hadir dalam acara ini dengan tujuan untuk mengisi liburan kami dan meramaikan semangat revitalisasi gerakan Pramuka Indonesia. Tak pernah terbayangkan dalam benak kami untuk meraih sebuah kemenagan. Dari awal kami semua, sepakat untuk tidak mengejar sebuah kemenangan dengan hal ‘negatif’, kami sepakat kami adalah pasukan yang siap dengan semua yang kami miliki dan KAMI SIAP BERTEMPUR! Kami adalah pasukan yang apa adanya yang bertekad untuk membuat orang lain bertanya “ada apanya?!” lho?

Dari hari ke hari, kami lalui dengan penuh perjuangan dengan tujuan pasukan siap kalah dalam sebuah kemenangan! Kami kobarkan semangat yang ada di jiwa kami, kami korbankan seluruh tenaga yang kami miliki. Berbagai penyesalan datang dari hati kecil kami kami, tapi beribu kebanggaan datang dari lubuk hati kami yang paling dalam. Kami sangat bangga bisa hadir dalam event luar bisa seperti ini. Kami sangat salut melihat regu-regu dari berbagai pangkalan yang menunjukan semangatnya untuk sama-sama berjuang menjadi generasi pelurus bangsa seperti yang di katakan salah seorang peserta Safari Camp ini.

Sempat muncul kata-kata yang menunjukan rasa pesimis anggota regu Matahari. Kami agak sedikit tak yakin dengan hasil perjuangan kami. Tapi kami tetap gembira dan sudah siap dengan hal yang akan terjadi. Kami berprinsip, apapun yang terjadi ini yang terbaik! Hingga tiba di suatu saat dimana hal yang telah kami perjuangkan selama 5 hari 4 malam itu diumumkan. Berita itu dimulai dari sebuah kemenangan regu Bison dari pangkalan kami juga, SMPN 1 tercinta yang mendapatkan juara 1 dengan kategori regu terbaik. Lalu disusul dengan pengumuman regu putri. Hati kecil kami berkata, ini yang terbaik, ini yang terbaik! Sampai-sampai salah seorang anggota regu kami berkata kepada saya “Del, kalau kita kalah gak apa-apa ya?” ujar Annisa “Tujuan kita bukan menang, tapi berhasil mengalahkan kemenangan yang tiada artinya tanpa sebuah perjuangan, kita pasukan siap tempur ok!” jawab saya selaku pemimpin regu Matahari. Tibalah saatnya! “...dan juara kedua dengan kategori regu baik dimenangkan oleh.... regu MATAHARI!” kata-kata itu sungguh mengejutkan dan sempat membuat kami tak percaya. Tapi kami sangat bersyukur.

Keberhasilan selanjutnya berlanjut dengan diraihnya Juara Umum oleh regu Bison yang juga masih satu pangkalan dengan regu kami. Kami sangat bangga dengan apa yang telah kami dapatkan. Semuanya imbang dengan apa yang telah kita korbankan! SEMANGAT!!!


Dibuat Oleh Della Rizki Anggilia

Regu Matahari / TS-01

SMP Negeri 1 Cimahi

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Dari Tenda ke Tenda

Dari tenda ke tenda, itu hal yang paling kami nantikan sejak kami di undang untuk hadir di acara “SAFARI CAMP”. Sudah hampir 4 tahun yang lalu para pejuang terdahulu kami, dari SMPN 1 Cimahi mengikuti camp sejenis dengan camp ini di Jamnas dan LT. Tak sesulit yang kami bayangkan! Ternyata hanya dalam waktu 10 menit, selembar kain kuning yang kami bawa bisa kami sulap menjadi sebuah rumah kecil berbentuk ‘kubah’ yang siap menampung kami.
Tenda itu berdiri dengan gagahnya saat kami usai menjelajahi hutan-hutan kecil di daerah safari camp. “huh! Akhirnya sampai juga!” G-O-O-D-J-O-B 3X teriakan itu selalu mengiringi langkah kami hingga tiba di depan sebidang lapak tanah yang siap kami jajahi. Tak bertele-tele, langsung saja kami gelarkan selembar kain kuning yang siap menampung ‘matahari’ yang selalu bersinar. Beragam kegiatan kami lakukan dan persiapkan di dalam rumah ‘kubah’ kami itu. Rumah kecil yang siap menampung sekitar 6 orang itu, selalu menjadi sahabat petualangan kami dari basecamp ke flycamp. “Kebayang yah kalau kita nggak bawa tenda, kumaha nasib kita nya?” ujar Annisa, salah seorang anggota regu kami. Tak seperti regu Bison yang ‘lupa’ membawa tendanya, mereka mendirikan sebuah bivak kecil yang untungnya bisa menyelamatkan mereka dari ganasnya hujan dan embun di Ciwidey. “Aduh, untung weh urang mawa fly sheet nya?” ujar Naufal, salah seorang anggota regu Bison.

Dari hari ke hari, rumah ‘kubah’ yang berdiri selama kurang lebih 20 jam dari pukul 10 siang sampai pukul 6 pagi itu bisa semakin baik dan semakin cepat kami dirikan. Waktu rekor kami adalah sekitar 7 menit untuk mendirikan tenda. Pasang, bongkar, pasang, bongkar, itu sudah menjadi hal biasa bagi kami di acara camp ini. “....sesuai dengan yang Baden Powell katakan, pramuka itu bukan sebuah pengetahuan tapi hal yang menyenangkan...” ujar Annisa saat ditanya kesan dalam acara ini. Kami merasa sangat beruntung bisa hadir dalam event luar biasa seperti “SAFARI CAMP II”, kebersamaan, kekompakan, perjuangan, dan pengorbanan sangat kami rasakan. We said thank you very much to GOD, team Safari Camp, and all of you. LANJUTKAN!!!


Dibuat oleh Della Rizki Anggilia
Regu Matahari / TS-01
SMPN 1 CIMAHI / 02-030

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Bagaimana cara mendirikan negara Islam di zaman Rasulullah?

Bagaimana cara mendirikan negara Islam di zaman Rasulullah?
Keberhasilan Rasulullah SAW mendirikan Madinah Al Munawarah dilukiskan oleh Allah SWT dalam Al Qur'an :
Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwa mereka (mereka mendapatkan) derajat yang paling mulia di sisi Allah dan menrekalah orang-orang yang berbahagia.Allah meberi kabar gembira bahwa mereka mendapat rahmat dari pada Nya, mendapat keridhoan dan syurga yang di dalamnya penuh dengan kenikmatan yang kekal abadi, sesungguhnya Allah memiliki pahaal yang besar (QS 9:20-22).


Dan orang-orang yang beriman serta berhijrah dan berjihad di jalan Allah, juga orang-orang yang memeberi perlindungan dan bantuannya, mereka itu adalah orang-orang yang benar-benar beriman. Bagi mereka mapunan dan rizki yang mulia (QS 8:74).

Dari ketiga ayat tersebut dia atas jelaslah bahwa dengan Iman, hijrah dan jihad mereka mendapat kemenangan dan kebahagiaan baik di dunia maupun di akhirat.
Demikian juga dalam perjuangan Rasulullah dan ummatnya, keberhasilan berMadinah itu ternyata melalui tiga phase.
1. Pembinaan keimanan
Selama Rasulullah berada di Mekah, beliau menempa keimanan para sahabat dan ummatnya sehingga benar-benar membaja. Sejak menerima wahyu beliau tidak henti-hentinya membina orang-orang yang telah menerima cahaya Islam mulai secara rahasia di Daarul Arqom bin Arqon sampai kepada terang-terangan yang cukup menimbuilkan reaksi kepada pemboikotan.
Dengan bimbingan wahyu yang terus mengalir dan ditempa pula oleh situasi lawan yang cukup garang ternyata keimanan mereka benar-benar teguh dan tangguh laksana batu karang di tengah samudra.

2.Hijrah
Sikap hijrah telah mulai dikenalkan dengan adanya perintah : Dan perbuatan-perbuatan dosa itu hendaklah tinggalkan Dengan bekal iman mereka dengan mudah meninggalkan kebiasaan-kebiasaan buruk yang tidak pantar dimiliki seorang Mukmin. Sampai adanya ayat: "Dan sabarlah atas apa yang mereka (kafis Quraisyi) katakan. Dan tinggalkanlah mereka dengan cara hijrah yang baik (QS 73:10)
Rasulullah menjelaskan: "Orang yang hijrah adalah orang yang meninggalkaan apa yang dilarang Allah."
Segala bentuk kebatilan mereka tinggalkan, mereka pindah menuju kepada kehidupan yang haq. Mereka pertahankan yang haq, mereka siap berjuang membela haq dengan harta dan jiwa mereka.Mereka sudah tidak mengakui lagi pemerintahan Mekkah yang batil. Tetapi dengan pimpinan Muhammad SAW mereka bangun Madinah Al Munawarah do kota Yastrib. Kesanalah mereka berhijrah, sebab Madinah adalah tempat yang haq dengan pemerintahan yang haq dan rakyatnya yang sudah siap, bulat, membaja mempertahankan ajarqan yang haq dan mengembangkannya ke seantero dunia.

3. Jihad fi sabilillah
Dengan dasar Iman dan Hijrah di Madinah mereka membentuk barisan jihad fi sabilillah. Harta dan jiwa mereka dihimpun menjadi kekuatan dahsyat yang menggentarkan musuh-musuh Islam. Perjuangan fisik dan non fisik digelar dengan penataan yang rapih. Satu demi satu ajaran Islam dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Mereka tunduk, rukun, khusyu menata kehidupan dengan satu-satunya aturan hidup yang diciptakan oleh Yang Maha Pencipta. Tidak ada aturan lain yang mampu menandinginya. Disela-sela kehidupan yang aman, tertib dan makmur, jika terompet jihad dikumandangkan, mereka siap meninggalkan kehidupan menuju medan laga, mengadu otot menyambung nyawa, dengan semboyan hidup mulia atau mati syahid. Dengan izin Allah akhirnya penghalang-penghalang da'wah berguguran. Sampai akhirnya Mekkah, sebagai tanah kelahiran Rasul, sebagai pusat ibadah ummat, dapat ditaklukan dengan gemilang.
Berhala Lata, Uza dan Manat sebagai lambang kebesaran pemerintahan Mekkah dihancurluluhkan, sehingga tidak ada lagi yang mengabdikan dirinya kepada lambang peraturan hidup yang mereka ciptakan sendiri itu.
Melihat kenyataan seperti itu, penduduk Mekkah tidak bisa berkutik, terpaksa atau sadar akhirnya mereka menerima Islam dan bersatulah Mekkah dan Madinah menjadi Negara Islam yang besar dan berwibawa sehingga diakui dan disegani. Da'wah semakin mantap, akhlaq mereka semakin mulia, negara menjadi subur makmur loh jinawi dengan penuh ampunan Ilahi.
Sempurnalah perjuangan Rasul dan sampailah satnya beliau undur diri, kembali kepangkuan Ilahi Rabbi.
Demikianlah Iman yang benar menimbulkan Hijrah dan hijrah yang benar pasti mudah melaksanakan jihad fisabilillah. Sebaliknya bicara jihad tanpa Hijrah merupakan akrobat yang berbahaya apalagi tanpa dasar Iman, adalah fatamorgana semata.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Pramuka Membentuk Karakter yang Mandiri

SOREANG, (PRLM).- Kepramukaan bisa dijadikan wadah untuk membentuk karakter serta budi pekerti yang kuat. Dengan demikian, mereka yang ikut kegiatan kepramukaan akan siap menghadapi tantangan yang berada di masyarakat.

Hal tersebut diakui Direktur PT Pikiran Rakyat, Januar P. Ruswita, saat memberikan sambutan di acara Safari Camp 2 Pikiran Rakyat se-Jawa Barat 2010, di Bumi Perkemahan Ranca Upas, Kabupaten Bandung, Sabtu (26/6). Menurut dia, kegiatan kepramukaan seperti outbond akan membuat peserta menjadi lebih mandiri, serta disiplin agar bisa menghadapi kehidupan masyarakat.

“Mudah-mudahan dengan adanya kegiatan ini bisa memotivasi peserta guna memiliki rasa tanggung jawab, dan percaya diri. Saya tahu di pramuka diajarkan itu semua. Seperti halnya, mengorganisasikan regu, membaca morse, membuat simpul tali dan baris berbaris. Dengan itu semua, dapat membentuk tanggung jawab, kemandirian, serta budi pekerti,” ujarnya.

Sementara itu Wakil Ketua Kwartir Cabang (Kwarcab) Kota Bandung, Mahyudin mengatakan, di pramuka khususnya pramuka penggalang yang usianya antara 11 sampai 17 tahun, masih senang untuk mencari tantangan, suasana baru, dan berimajinasi. “Lewat Safari Camp 2 Pikiran Rakyat ini, peserta akan diuji pengetahuan umum, lalu tentang lomba pengetahuan sejarah pramuka,” ujarnya menambahkan.

Menurut dia, Safari Camp 2 Pikiran Rakyat merupakan lanjutan dari acara yang sama 15 tahun yang lalu. “Banyak hal yang membuat kegiatan kepramukaan seperti Safari Camp terhenti. Salah satunya adalah faktor internal di tubuh kepramukaan sendiri seperti para pembina yang alih generasi. Pembina yang sebelumnya cukup kuat harus digantikan karena faktor usia,” tuturnya.

Selain itu, faktor eksternal seperti kebijakan-kebijakan sekolah terhadap pendanaan kegiatan kepramukaan. “Sekarang sekolah sudah paham untuk mengelola anggaran sehingga kepramukaan di setiap pangkalan bisa berjalan. Dan saya berharap para perusahaan bisa menjadi sponsor untuk melihat pramuka sebagai kegiatan positif untuk membina para peserta seperti kegiatan Safari Camp 2 Pikiran Rakyat,” kata Mahyudin.

Menurut ketua Panitia Pelaksana Safari Camp 2 Pikiran Rakyat, Daud Sismawan, kegiatan ini, diikuti lima Kwarcab se- Jabar, yakni Kwarcab Kota Bandung tiga pangkalan, Kwarcab Kota Cimahi satu pangkalan, Kwarcab Kabupaten Bandung 3 pangkalan, Kwarcab Kota Depok 2 pangkalan, dan Kwartir cabang Kota Bekasi 1 pangkalan. Secara keseluruhan yang hadir pada acara tersebut sebanyak 200 orang.

“Ke depan, kegiatan Safari Camp seperti ini akan dilakukan secara rutin, setiap dua atau tiga tahun sekali. Dan, tiap daerah bisa mengirimkan regu-regu terbaiknya. Penyelenggara juga akan makin menyusun kegiatan yang variatif dan edukatif untuk merangsang peserta agar terampil dan berkomitmen pada kegiatan yang diselenggarakan,” kata Daud.

Hal senada juga dikatakan oleh Manager Marketing Communication Pikiran Rakyat, Windhu Djajadiredja, ke depannya Safari Camp seperti ini akan dijadikan sebagai kalender Pikiran Rakyat agar perkembangan pramuka lebih terpacu dan sebagai media cetak kami akan terus mengeksplorasi kegiatan seperti ini.

“Mudah-mudahan ajang ini bisa menjadi tempat latihan untuk ajang pramuka tingkat dunia karena metode yang kita gunakan untuk perlombaan ini sudah memenuhi standar nasional yakni Safari Camp dengan konsep Triangle Games. Suatu konsep perlombaan dengan materi teknologi kepramukaan, pengetahuan lalu lintas, pengetahuan bertahan dan pengetahuan informasi teknologi (ITT), “ kata Windhu. (CA-05/A-147)***

sumber: pikiran-rakyat.com

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS