BIM, Si Pengusir Sedih

SyalalaBIM!

Pasukan masih bermain di tengah rasa harap-harap cemasnya menunggu pengumuman juara lomba PBB di Batalyon Armed.

Well, alhamdulillah kami diijinkan untuk berlomba lagi dalam jarak waktu yang pendek setelah lomba Satya Dharma Bakti Utama, padahal kami belum berhasil pada waktu itu.
Beda dengan Lomba SDBU-5, untuk lomba yang ini, kami tidak perlu mengeluarkan banyak uang karena lokasi yang cukup dekat dan bisa ditempuh dengan berjalan kurang lebih 15 menit. Biaya pendaftaran pun terbilang murah hanya Rp 50.000 untuk satu pleton yang berisi 15 orang beserta 1 komandannya.

Paginya, sekitar pukul 6, kami berkumpul di depan lapangan Rajawali, sambil menunggu yang belum datang, kami beres-beres dan merapikan diri.
Sekitar pukul 7, kami berangkat menuju Batalyon Armed, kami masuk lewat pintu samping. Jaraknya sangat dekat dari lapangan Rajawali. Tinggal lurus, ada pertigaan, belok kiri, lurus lagi, di sebelah kanan jalan, ada gerbangnya, nyampe deh.
Seperti lomba pada umumnya, diawali oleh apel pembukaan. Setelah itu tinggal menunggu nomor urut kita disebutkan, lalu tampil.
Tampilan kami pun seperti biasa, dengan formasi yang biasanya namun ada sedikit yang ditambah dan diubah. Dan mungkin tampilan yang ini lebih baik dari yang sebelum-sebelumnya. Semangat dan aura kami pun keluar hingga membuat merinding Sang Pelatih!
Selesai tampil, sambil menunggu adzan dzuhur dikumandangkan, kami menonton aksi-aksi PBB dari sekolah lain, lalu makan, dan salat.
Lomba selesai, sesuai instruksi, kami masuk ke aula untuk menunggu pengumuman. Bosan, bermain SyalalaBIM adalah hal yang kami pilih untuk mengusir kebosanan hingga pengumuman tiba.
Di lomba ini kami belum bisa meraih juara. Mungkin memang belum waktunya. Tapi kami terus tersenyum, dan dengan sejuta cerita, kami pulang.
Oke, kawan jangan bersedih. Daripada bersedih kita main SyalalaBIM aja yuk!

-Batalyon Armed, 28 Maret 2010-